Manusia dan Kebudayaan
Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin
untuk manusia), sebuah spesies primata
dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di
mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling
utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru
lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa
sebagai pria.
Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin , bayi,
balita, anak-anak , remaja, pemuda/i,dewasa, dan orangtua.
Sebuah peradaban
adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu,
umumnya termasuk perkotaan
dan pemerintahan
berlembaga, agama, iptek, sastra sertafilsafat.
Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan
penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan
manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar
/ pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian
memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul
atau nomadik menjadi
perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan
hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing,lembu). Dalam masa
sejarah ilmu
pengetahuan
dan teknologi
telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).
Renungan
diri
Umat manusia selalu mempunyai
perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk
mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai
intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan
mengenai kondisi manusia merupakan
pokok jenis manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat
dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena
ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi
diri.
Pandangan dunia dominan pada abad
pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya
adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan
/ pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, “Manusia
dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah
‘hewan rasionil’”. Pada awal abad ke-20, Sigmund Freud
melancarkan serangan serius kepada positivisme
mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang
dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.
Dari titik pandang ilmiah, Homo
sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan
di Bumi,
dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan
beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk
mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia
dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan
perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur
sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap
diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati
proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir
secara simbolik, dalam hal
abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok
atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk
menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia
lebih daripada suatu masalah zoologi.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia#Kebudayaan_dan_peradaban
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
Komentar
Posting Komentar