Panduan Instalasi Ubuntu 9.04 Desktop Edition
Ubuntu 9.04 di release pada April 2009,
memiliki beberapa official varian, ubuntu, kubuntu, xubuntu, edubuntu dan
gobuntu. Release yang saya download dan akan saya bahas proses instalasinya
adalah Ubuntu 9.04 i386 Desktop Edition.
Selain arsitektur intel 386 (i386) yang cocok untuk semua prosesor 32 bit yang kompatible dengan intel, anda yang memiliki mesin dengan prosesor 64 bit bisa mendownload, Ubuntu 9.04 amd64 atau Ubuntu
9.04 ppc untuk pemilik Mac.
Requirements
Untuk menginstall Ubuntu, anda memang bisa memaksa Ubuntu untuk berjalan di system dengan mesin lawas. Tetapi untuk meminimalkan depresi dan frustasi anda, disarankan untuk menginstall Ubuntu pada
mesin Pentium 4 dengan processor 1GHz.
Menurut dokumentasi, system anda harus memiliki minimal:
64 Mb RAM dan disarankan 256Mb. Hardisk 1 Gb. Untuk system terminal tanpa desktop
64 Mb RAM dan disarankan 512Mb. Hardisk 5 Gb. Untuk system GUI/desktop
Saya sendiri, memiliki system DualCore 64 Bit dengan RAM 1Gb. Hardisk yang terpakai untuk root ubuntu adalah 3.55Gb, dengan aplikasi yang lengkap, game, office, grafis, web server, dan lain-lain.
BackUp System
Kehilangan data adalah resiko yang harus anda tanggung. Kehilangan data bisa disebabkan terjadi kegagalan saat instalasi, kecelakaan, dan lainnya.
Jika anda memiliki USB disk, anda bisa menyalin file-file penting ke USB disk tersebut.
Cara terbaik meminimalisir kerugian adalah dengan melakukan backup menyeluruh. Anda bisa menggunakan partimage untuk membackup keseluruhan partisi, termasuk MBR-nya.
Proses Instalasi Ubuntu 9.04
Secara garis besar, saat menginstall ubuntu anda akan melewati beberapa tahapan pra-instalasi:
- Memilih Bahasa Instalasi
- Memilih Lokasi dan Zona Waktu
- Memilih Keyboard
- Melakukan Pemartisian Hardisk
- Membuat User/Pengguna
- Migrasi Dokumen dan Setting
- Summary, Instalasi Grub
Saya mengatakan Pra-Instalasi, karena belum terjadi apapun sebelum anda menekan tombol terakhir, install (bisa disebut langkah ke-8). Proses instalasi sebenarnya akan berlangsung setelah anda menekan tombol install. Setelah itu, anda tidak bisa menghentikan Ubuntu, hidup anda akan berubah
!
Setelah mendownload file iso ubuntu, misalnya dari ftp.kambing.ui.edu/pub/ubuntu anda harus membakarnya ke cdrom. Jika anda tidak sempat mendownload, anda bisa membelinya di toko kami http://linuxindo.web.id/minishop/.
Booting dari CDROM
Setelah dibakar ke cdrom, anda harus booting menggunakan cdrom itu. Jika PC anda sudah diset untuk boot ke cdrom, anda bisa menunggu sampai layar pilihan boot ubuntu menyapa anda.
Jika tidak, anda bisa menekan tombol F12 (atau sejenisnya, sesuai pesan bios) untuk mengganti pilihan booting.
Pada layar menu booting ubuntu, anda akan diberi beberapa pilihan:
- Try Ubuntu….. untuk mencoba system live
- Install Ubuntu ….. untuk menginstall ubuntu
- Check disk….. untuk mengecek cd
- Test memory….. untuk mengetest RAM
- Boot from …… untuk mem-boot OS di hardisk
Setelah memilih Install Ubuntu dengan menekan tombol panah bawah lalu Enter, anda akan dibawa ke layar pesan booting
Langkah 1. Memilih Bahasa
Di halaman welcome anda bisa memilih bahasa selama proses instalasi. Bahasa ini juga akan menjadi bahasa default sistem anda (jangan khawatir, anda bisa memilih bahasa baru nanti melalui menu System >> Administration >> Language Support). Di sini, karena lebih familiar dan nyaman menggunakan bahasa Inggris, saya memilih bahasa Inggris.
Untuk memilih bahasa selain bahasa Inggris, anda bisa melakukan klik scroll di tab daftar bahasa di sebelah kiri.
Jika ingin membatalkan proses instalasi, tekan tombol Quit. Untuk melanjutkan tekan tombol Forward.
Langkah 2. Memilih Lokasi dan Time Zone
Anda harus memilih lokasi dan zona waktu sesuai lokasi dan zona waktu anda saat ini. Hal ini penting karena beberapa setting akan otomatis mengikuti lokasi anda.
Seperti lokasi server repository terdekat dengan lokasi anda saat ini. Menggunakan server yang lebih dekat tentu akan menghemat bandwith dan mempercepat waktu downloadnya.
Karena saya tinggal di Mataram, termasuk zona waktu Indonesia bagian tengah. Saya memilih Makssar di field City/Kota.
Atau anda bisa mengklik pada peta.
Selanjutnya, klik Forward untuk melanjutkan.
Langkah 3. Memilih LayOut Keyboard
Biasanya, kita menggunakan keyboard standar USA. Jika PC/Laptop anda menggunakan keybiard jenis lain, anda bisa memilih dari daftar yang tersedia.
Jika anda tidak tahu, anda bisa melakukan test dengan mengetik di field yang tersedia di kiri bawah.
Langkah 4. Mempartisi Hardisk
Biasanya bagian tersulit dari proses instalasi adalah saat melakukan pemartisian. Tetapi dengan Ubuntu, anda tidak perlu khawatir, anda akan melakukannya dengan interface GUI.
Meskipun demikian, kesalahan dalam pemartisian bisa mengakibatkan kehilangan data. Sebab itu, anda sebaiknya melakukan backup terlebih dahulu.
Agar mudah memahami pemartisian, anda harus mengetahui untuk apa anda menginstall ubuntu.
Untuk menginstall ubuntu di hardisk yang kosong atau single booting, anda bisa memilih melakukan pemartisian manual atau otomatis, seperti pada gambar di bawah ini.
Untuk kontrol yang lebih baik, saya menyarankan anda memilih pemartisian manual – Specify Partitions Manual (Advanced).
Klik forward, setelah memilih opsi ini.
Saya menggunakan dua hardisk (virtualbox), sda dan sdb. Pada sda sudah terinstall WindowsXP, sedangkan pada hardisk kedua, sdb masih kosong.
Idealnya, Ubuntu diinstall dengan skema partisi:
- Partisi root (/) – disarankan 5 Gb
- Partisi swap (sw) – Umumnya 2x nilai RAM anda.
Jika RAM anda 1Gb. Partisi swap sebaiknya 2Gb.
- Partisi
home (/home) – sebaiknya sisa/bagian terbesar
hardisk
Klik pada bagian yang kosong, pilih New Partition untuk membuat partisi baru.
Pilih partisi jenis Primary.
Anda bisa membuat maksimal 4 partisi primary (sda1, sda2, sda3 dan sda4) yang salah satu partisi primary (biasanya partisi ke-4/sda4) akan menjadi partisi Extended (yang di dalamnya kita bisa membuat partisi logical (sda5 – dst) dalam jumlah tak terbatas).
Untuk ukuran partisinya, masukkan ukuran partisi yang disarankan, 5 Gb untuk root.
Pada gambar saya membuat kira-kira 4.5Gb. Ini tidak apa-apa, karena saya tidak banyak menginstall aplikasi-aplikasi yang tidak fungsionalitas seperti compiz, gnome games, printer (karena saya tidak punya printer), dan lain-lain.
Jika ingin melakukan perhitungan, anda bisa menggunakan ukuran 1024 Mb = 1Gb sebagai patokan perhitungan. Jadi, jika anda ingin membuat partisi 5 Gb, anda harus memasukkan nilai 1024 x 5 = 5120.
Untuk lokasi partisi, umumnya di awal, agar terstruktur.
Untuk jenis partisi, Ubuntu 9.04 menggunakan filesystem Ext4 yang lebih cepat dan memiliki performance lebih baik dari Ext3.
Untuk mount point, pilih root (/).
Klik OK, untuk membuat partisi.
Selanjutnya, ulangi langkah tadi untuk membuat partisi /home. Bedanya, pada mount point, pilih /home.
Dan ingat untuk menyisakan space kosong sebesar 2x RAM anda.
Pada sisa hardisk yang masih kosong, buat partisi baru dengan tipe filesystem swap area.
Untuk menginstall sistem dual boot/multi system, partisi harus dipersiapkan matang, sebelum melakukan proses instalasi sistem operasi.
Prinsipnya adalah mengalokasikan hardisk sesuai kebutuhan dan karakter masing-masing OS.
Langkah 5. Membuat User
User di ubuntu ada tiga jenis.
- Root, super user, yang defaultnya tidak memiliki password dan tidak diaktifkan.
- Administrator, user biasa yang memiliki hak administrasi. User ini memiliki tanda kekuasaan, menggunakan sudo.
- User Biasa, user yang tidak memiliki hak administrasi system.
Penting untuk diperhatikan, pada bagian nama komputer (host), nama ini akan muncul di prompt terminal seperti contoh:
amrinz@ubuntu:~$
Sedangkan pada opsi login automatically, cocok untuk komputer pribadi. Untuk komputer publik, dan memperhatikan keamanan, sebaiknya memilih opsi Require password…..
Jika setelah meng-klik tombol next, muncul pesan seperti ini, anda bisa meng-klik continue untuk mengabaikan dan tetap menggunakan password tadi. Jika anda menginginkan keamanan yang lebih baik, sebaiknya anda mengganti password anda.
Kombinasi huruf, angka dan karakter atau menggunakan password yang lebih panjang.
Langkah 6. Migrasi Dokumen dan Setting
Ubuntu memiliki fitur yang tidak dimiliki distro atau OS lain, migrasi dokumen dan setting lintas OS. Pada gambar, saya mengimpor dokumen dan setting (termasuk wallpaper) dari windows.
Hebatkan?
Tentu saja anda bisa memilih untuk tidak melakukan impor sama sekali, atau mengimpor setting dan file tertentu saja.
Lanjutkan dengan menekan tombol Forward.
Langkah 7. Summary
Sebelum melakukan tahap instalasi yang sesungguhnya (langkah ke-8), anda akan diminta melihat summary, ikhtisar keseluruhan setting sebelum menginstall.
Pada saat ini, anda juga bisa memilih untuk membatalkan instalasi, dengan menekan tombol Quit.
Saat ini juga, anda bisa memilih dimanakah anda akan menginstall Grub (Boot Manager) atau malah tidak menginstall grub sama sekali, yang mana tidak saya sarankan.
Langkah 8. Instalasi
Pada tahap ini, anda tidak melakukan apapun begitu anda menekan tombol Install.
Yang anda lakukan hanyalah, menyesap kopi anda, menonton proses instalasi berjalan kira-kira 20-30 menit, tergantung kekuatan PC anda.
Klik Restart Now, dan ….
Selamat datang di dunia Ubuntu!
Komentar
Posting Komentar